Sabtu, 20 November 2010

Pelajar tarakan raih 2 juara catur dunia di Turki

TARAKAN - Prestasi membanggakan berhasil diukir pelajar Tarakan bernama Dita Karenza. Gadis kelahiran Tarakan 21 April 2000 ini baru saja meraih dua juara sekaligus di ajang World School Chess Championship 2010 yang berlangsung mulai 19 Juli hingga 1 Agustus di Istambul Turki.

Di ajang World School Chess Championship, gadis yang akrab disapa Dita, ini berhasil meraih Juara III di nomor Catur Standar dan Juara II di nomor Catur Komputer. Ia berhasil menyingkirkan pesaing-pesaing dari sejumlah negara.

Tentunya kemenangan gadis berusia 10 tahun ini merupakan prestasi luar biasa bagi Indonesia, dan khususnya Kota Tarakan di Kaltim.

Sebagai bentuk penghargaan atas prestasi tersebut, Walikota Tarakan, Udin Hianggio menyambut langsung kedatangan Dita yang ditemani ibunda dan neneknya di VIP Room Bandara Juata Tarakan, pukul 13.00, Selasa (3/8/2010).

Saat tiba di Tarakan, anak pasangan Neny Rosa dan Karjani tampak tersenyum sambil memegang piala kemenangannya.

Udin mengatakan, prestasi yang diraih Dita bukan hanya kebanggaan kota Tarakan, melainkan seluruh Indonesia. "Ini prestasi yang luar biasa, tentunya dengan prestasi ini, kami harapkan di Tarakan, ada muncul Dita-Dita yang baru."

Dengan prestasi ini, Udin berencana akan memberikan beasiswa pendidikan. "Insya Allah beasiswa ini akan kita pikirkan bersama Percasi (Persatuan Catur Seluruh
Indonesia) Tarakan, sebab untuk prestasi ini sudah ada protapnya," ujarnya.

Rumah paling unik dan aneh di Indonesia






Mau tahu rumah-rumah unik yang ada di Indonesia? Berikut rumah-rumah tersebut:

Rumah Domes

Rumah domes terdapat di perkampungan domes New Nglepen, Jogja. Di perkampungan ini terdapat rumah-rumah putih berbentuk kubah atau setengah bola yang dirancang sebagai perumahan tahan gempa. Warga di sekitar menyebut rumah domes ini sebagai rumah Teletubbies.

Rumah pohon

Di Papua, suku Korowai membangun rumah mereka di atas pohon. Beberapa rumah mereka bahkan bisa mencapai ketinggian sampai 50 meter dari permukaan tanah. Masyarakat adat Korowai dijuluki "orang pohon" karena selalu membuat rumah yang bertengger di atas pepohonan.

Goa Gala

Gua ini merupakan tempat tinggal dari seorang pertapa yang bernama Made Byasa yang dibuat selama sekitar 15 tahun dengan peralatan yang sederhana menjadikannya sebagai rumah tinggal di bawah tanah dalam liang batu kapur. Goa Gala terletak di Nusa Lembongan, Bali. Seperti rumah pada umumnya, dalam rumah tinggal Made Byasa ini terdapat ruang tamu, dua buah kamar tidur, kamar mandi, sumur dan dua buah dapur.

Istana Wong Sintinx

Rumah yang terletak di Jakarta Timur ini merupakan milik paranormal Ki Joko Bodo. Ki Joko Bodo memberi judul yang terpampang secara mencolok di dinding depan rumahnya dengan tajuk ”Istana Wong Sintinx” (Istana Orang Gila). Rumah ini unik dengan kehadiran simbol burung hantu dan ular naga di bagian teratas.

Rumah Botol

Rumah yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi ini mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia. Rumah ini menghabiskan 30.000 botol bekas yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan, Bandung. Selain ramah lingkungan, rumah botol juga berjasa dalam penghematan energi. Dindingnya yang terbuat dari kaca, membuat sinar matahari lebih mudah masuk sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari.

Rumah gurita

Patung gurita yang nemplok di atap sebuah rumah di Bandung ini membuat rumah ini terlihat unik. Patung gurita itu difungsikan sebagai payung untuk menaungi ruang makan yang berada di bawahnya. Masyarakat mengenal rumah ini sebagai rumah gurita.

Dua presiden Ri yang ''tidak tertulis'' dalam sejarah kepresidenan


Mungkin masih banyak dari kita yang beranggapan bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh 6 orang presiden, yaitu Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Alm. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru.

Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh 8 orang presiden. Lalu, siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia ???

Dua tokoh yang terlewatkan itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja.

Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal Agresi Militer II, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat Republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949)

Pada tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan Agresi Militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka. Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat.

1. Sjafruddin Prawiranegara
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI. Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Iboe Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".

Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government).

Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".

Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan". Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinet-nya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang.

Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.

Fotonya:


2. Mr. Assaat
Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain. Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.

Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.

Fotonya :



Dengan demikian, SBY adalah presiden RI yang ke-8.

Urutan Presiden RI yang "kronologis" adalah sebagai berikut : Soekarno (diselingi oleh Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat), Soeharto, B.J. Habibie, (Alm.) KH. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

''Kaskus''

Tukang bubur ayam paling Gokil di Indonesia

Gilee.. 'Ninja RR' dipake jualan bubur ayam, wah ini paling orang yang lagi nyamar barang kali.. apa jangan-jangan densus 88 yang lagi nyamar..hahahh...

Video Reza Ningtyas dara asal Indonesia yang masuk Final Swedish Idol







Video Reza Ningtyas - Reza Ningtyas Lindh adalah nama yang saat ini sedang melejit dan diperbincangkan banyak orang. Betapa tidak talenta penyanyi wanita kelahiran Jakarta, Indonesia, 29 April 1981 ini berhasil mendunia lewat ajang Swedish Idol 2009 dimana dia akhirnya berhasil mencapai posisi 5 besar.

Sepanjang kiprahnya Reza kerap memukau dewan juri. Salah satu penampilannya yang mengundang decak kagum adalah saat perempuan berambut panjang itu membawakan lagu "Listen" milik penyanyi Beyonce dan New York yang dilantunkan Liza Minelli tahun 1977 mendapatkan standing ovation dari juri dan sambutan meriah dari para penonton. Yang membanggakan Reza merupakan satu-satunya imigran dalam daftar finalis Swedish Idol.

dibawah ini adalah penampilan Penampilan Reza Ningtyas Dara Asal Indonesia di Swedish Idol :











Kedekatan Presiden soekarno Dengan negara-negara Lain






Gambar Perangko Negara tetangga yang ada gambar Soekarno:



Di Negara Adidaya:



Presiden Sukarno baru tiba di bandara Washington DC, AS, pada siang hari. Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon, Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari di AS atas undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower (Foto: 16 Mei 1956).

Kalo sekarang SBY ke amrik diperlakukan kayak gini ga ya??



Presiden Sukarno dan Presiden AS, Kennedy, duduk bersama di dalam mobil terbuka, sedang melewati pasukan kehormatan di pangkalan Angkatan Udara AS, MD. Bung Karno datang ke AS dalam rangka pembicaraan masalah insiden Kuba (Foto: 24 April 1961).

Bersama Mantan negara penjajah



Presiden Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di istana kekaisaran Jepang di Tokyo (Foto: 3 Pebruari 1958).

Menjadi cover majalah TIMES tahun 1946



Go International



Presiden Sukarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah mereka selesai mengadakan pertemuan. Dari kiri kekanan : Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok ini mengadakan pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden AS, Eisenhower (Presiden AS) dan Perdana Menteri "Uni Soviet"/Rusia, Nikita Khruschev, agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali (Foto: 29 September 1960).



Presiden Sukarno bersama Perdana Menteri Perancis, Pompidou (Foto: 1965).



Presiden Sukarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di Havana, Kuba (Foto: 9 Mei 1960).



Presiden Sukarno tiba di bandara Karachi, Pakistan. Didampingi oleh Presiden Pakistan, Iskander Ali Mirza, Bung Karno tampak sedang memberi hormat, diapit oleh bendera Indonesia dan bendera Pakistan (Foto: 25 Januari 1958).









 

Wisata situs, Mereka-reka masa keemasan Majapahit

Myrna Ratna

KOMPAS.com - Inginkah Anda merasakan sensasi yang membangkitkan rekaan tentang kehidupan ratusan tahun silam ketika Kerajaan Majapahit (abad XIII- abad XV) mencapai masa kejayaannya? Jejak masa keemasan itu ada di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Mungkin inilah satu-satunya situs kota di Indonesia yang luasnya sekitar 11 km x 9 km (99 km persegi) dan menyimpan ratusan ribu peninggalan arkeologis, baik yang sudah ditemukan maupun yang masih terkubur.

Mampirlah ke kolam kuno Majapahit, Segaran, yang memiliki panjang 375 m dan lebar 125 meter, dengan ketinggian dinding 3,16 meter. Kolam yang sampai saat ini masih dialiri air tersebut tak ubahnya telaga di tengah kota. Pada zaman Majapahit, Segaran merupakan tempat rekreasi sekaligus tempat untuk menjamu tetamu dari luar negeri.

Konon, saking makmurnya kerajaan ini, setelah perjamuan usai, peralatan makan, seperti sendok dan piring yang terbuat dari emas, dibuang ke kolam (Mengenal Kepurbakalaan Majapahit di Daerah Trowulan, I Made Kusumajaya, Aris Soviyani, Wicaksono Dwi Nugroho).

Sempatkan juga mengunjungi situs Wringin Lawang dan duduk di pelatarannya yang asri. Gapura berbentuk simetris dan dibangun dari batu merah ini diduga merupakan bagian dari tembok keliling kota. Temuan-temuan arkeologis yang ditemukan di sekitar situs berupa sumur-sumur kuno menguatkan dugaan bahwa wilayah ini dulunya merupakan kawasan permukiman. Suasana di sekitar situs yang relatif sepi, hamparan rumput yang luas dengan semilir angin yang tak henti, membuat tempat ini menjadi tetirah yang menenangkan.

Menikmati

Begitu banyak situs penting di Trowulan sehingga untuk menikmatinya mungkin membutuhkan waktu lebih dari sehari. Di antaranya, ”ikon” Trowulan: Candi Brahu dan Candi Tikus. Candi Tikus merupakan bangunan petirtaan yang memiliki puluhan pancuran. Juga sejumlah makam (yang kerap dikeramatkan), seperti makam Putri Campa (permaisuri Raja Majapahit terakhir, Brawijaya), pekuburan Islam kuno Troloyo yang membuktikan adanya komunitas Muslim di dalam kota kerajaan Majapahit, dan makam Panjang yang menunjukkan adanya penghuni Trowulan sebelum era Majapahit.

Untuk ”menyatukan” mozaik pemahaman yang didapatkan lewat situs-situs yang tersebar di Kecamatan Trowulan, ada baiknya kita meluangkan waktu ke Museum Trowulan yang jaraknya tak jauh dari situs Segaran. Di sini gambaran kejayaan Majapahit tersajikan secara lebih utuh dan sistematis.

Kebetulan, kunjungan pada pertengahan November itu bertepatan dengan Pameran Majapahit yang diselenggarakan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia yang bekerja sama, antara lain, dengan Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Pameran ini memperkaya pemahaman pengunjung tentang tingkat peradaban di Trowulan pada era Majapahit, mulai dari sistem pemerintahan, perdagangan, hubungan luar negeri, teknologi, arsitektur, pertanian, hingga seni kerajinan.

Situs yang berada di sebelah selatan halaman Museum Trowulan, misalnya, memperlihatkan sisa-sisa bangunan permukiman pada era Majapahit. ”Hasil penggalian ini sangat penting karena menunjukkan struktur lengkap sebuah rumah zaman Majapahit, termasuk selokan dan saluran airnya,” kata guru besar luar biasa Departemen Arkeologi FIPB Universitas Indonesia, Prof Dr Moendardjito, sambil menunjuk ke arah situs permukiman BPA (balai penyelamatan arkeologi). Moendardjito saat ini merupakan Ketua Tim Evaluasi, Rehabilitasi, Relokasi, dan Rancang Ulang Pusat Informasi Majapahit di Trowulan.

Kekaguman makin bertambah ketika saya diizinkan menengok ruang penyimpanan benda-benda purbakala berupa koleksi benda-benda terakota, keramik, logam, dan batu yang masing-masing memiliki ”gudang” sendiri. Koleksi yang jumlahnya ribuan ini tidak dipamerkan untuk umum. ”Kami masih memiliki puluhan ribu koleksi lainnya yang disimpan di tempat rahasia, demi alasan keamanan,” kata Fatoni dari Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Mojokerto.

Mungkin ini hari keberuntungan saya, bisa mengamati koleksi langka nan indah yang menggambarkan peradaban maju pada masa silam. Kemampuan para perajin logam (emas, perak, kuningan, perunggu, tembaga, besi) pada era itu telah mencapai tingkatan empu. Bahkan, lonceng dari logam untuk gantungan di leher sapi pun ditatah dengan cita rasa tinggi. ”Coba lihat lampu minyak ini. Indah sekali kan,” kata arkeolog Ni Ketut Wardhani dari BP3 Jatim yang bertanggung jawab terhadap ruang penyimpanan benda-benda logam.

Di ruangan ini pun yang tersimpan hanya sebagian koleksi museum, kebanyakan berupa benda-benda keseharian, seperti sanggurdi (pijakan untuk kaki pada pelana kuda), gong, aneka perhiasan, peralatan sesaji, dan kelat bahu.

Dari patung sampai batik

Saat ini, talenta masyarakat Trowulan dalam seni kerajinan logam, batu, maupun terakota tetap terpelihara. Perajin logam, khususnya kuningan, dapat ditemui di sepanjang Dusun Kedungwulun, Desa Bejijong. Aneka cendera mata, dari tingkat kesulitan yang mudah sampai sangat rumit, tersedia di sini dengan harga yang terjangkau.

Pengunjung pun bisa meninjau langsung proses pembuatannya yang meliputi pembuatan model dari lilin, pencetakan, pembakaran, pengecoran, penuangan, penghalusan, dan pewarnaan. Sebuah proses yang panjang dan rumit, yang butuh ketelitian, kesabaran, dan cita rasa.

Demikian juga dengan seni pahat batu. Kami sempat menemui salah satu pemahat batu terbaik di sini, Sutikno, yang karyanya dikoleksi sejumlah hotel dan bar di dalam dan luar negeri. Di bengkel kerjanya terdapat patung Buddha raksasa, pesanan kolektor dari luar negeri, dan beragam patung batu lain yang terinspirasi benda-benda purbakala peninggalan masa Majapahit.

Bahkan, batik pun ada di sini. Namun, perlu kesabaran bertanya untuk bisa menemukan lokasinya. Warga setempat umumnya mengernyitkan dahi mendapat pertanyaan tentang ”batik Mojokerto”. Adalah Erna, perempuan setengah baya yang keluarganya secara turun temurun meneruskan tradisi membatik dengan canting (tulis) di kediamannya di kawasan Surodinawan. Bisa jadi, dia kini tinggal satu-satunya pembatik yang masih produktif di Mojokerto.

”Kekhasan batik Mojokerto itu ya pada simbol Surya Majapahit. Itu patennya,” kata Erna yang biasanya menyelesaikan sepotong kain batik sekitar satu bulan. ”Karena membatik itu harus pakai hati. Kalau lagi gelo (susah hati), lebih baik tidak usah meneruskan membatik,” kata perempuan yang sehari-hari menjadi guru sekolah dasar ini. Batik tulis halus buatan Erna selain bermotif khas Surya Majapahit (lingkaran yang melambangkan sinar matahari) juga dicampur dengan motif ” merica bolong”, ”beras tumpah”, dan motif-motif primitif.

Kini, di mana tempat paling pas untuk menutup rangkaian wisata situs ini? Di salah satu rumah makan yang berjejer di depan Kolam Segaran. Menunya, tentu saja khas Mojokerto, ikan wader, nasi panas, lalapan, sambal tomat, dan sebutir kelapa muda penghapus dahaga….

Oopps! Artis indonesia Asal duduk

Nadine

Ab three


Jupe

Foto Aburizal Bakrie bertemu gayus Tambunan di Bali

kayaknya perlu Roy Suryo nih buat buktikan keaslian Foto ini  "hahaha"

Wow Petinju kalimantan Barat Masuk 10 Besar Asia



“Exocet” Yordan: Petinju Kalimantan Barat Masuk 10 Besar Asia







PONTIANAK - Petinju asal Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Yohanes “Exocet” Yordan masuk sepuluh besar kelas bulu super tingkat Asia.

“Peringkat itu saya raih setelah mengalahkan mantan juara WBO Asia Michael Sigarlaki, Jumat (22/10/10) lalu,” kata Yohanes di Pontianak.

Ia mengatakan, dengan peringkat sepuluh besar untuk kelas bulu super tidak membuat dirinya berbangga diri.

“Setiap hari saya terus meningkatkan latihan untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh saat bertanding dan latihan mental,” katanya.

Catatan prestasi Yohanes, pada ring tinju amatir telah melakukan 38 kali naik ring, sebanyak 36 kali menang, dua kali kalah, dan 17 kali menang KO. Sedangkan untuk ring tinju profesional, dia 18 kali bertanding, 16 kali menang (7 KOs), satu kalah kalah dan satu kali lagi seri.

“Tahun 2005-2006 untuk ring tinju amatir saya meraih gelar tinju terbaik dan anggota tim Indonesia 2006-2007,” katanya.

Berdasarkan pengalaman, kekalahan menyakitkan dialami ketika menghadapi petinju Filipina Ricky Sismundo dalam perebutan sabuk juara Youth Asia versi badan tinju dunia WBO yang digelar di Kota Pontianak. Yohanes hanya mampu bertahan di ronde ketiga dan kekalahan tersebut dikarenakan dia terbebankan dengan rekor lawan.

Kompas.com

Jumat, 19 November 2010

cara lain menghaluskan wajah dengan photoshop

Buka foto yang mau dihaluskan wajahnya..

duplikat layer background atau layer gambar dengan menekan ctrl + J
ubah layer style menjadi vivid light.

Klik Image > adjustment > Invert atau tekan CTRL + I

Klik filter > blur > gaussian blur
Nilai radius tergantung gambar.. usahakan hasil blur nya sama yaa dengan yang digambar

Klik filter > other > high pass .. sekali lagi nilai radius tergantung besar gambar nya.. jadi dikira-kira aja wajahnya udah mulus apa belom.. :).. kalo ada perubahan pada mata.. biarin aja.. nanti dimasking kok..

Kalo udah keliatan halus muka nya.. klik Add layer mask ..
warna foreground harus hitam..

Klik brush TooL .. warnai bagian-bagian yang harusnya tajem.. seperti alis, mata, bibir, hidung, rambut, baju… kecuali daerah yang ada jerawarnya.. jangan di masking.

hasilnya :

Ini contoh yang lain :

Gimana ? gampang kan ?
Selamat mencoba yah..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...